Senja Memilih Pergi.



Seakan hari tak lagi siang
bayang-bayangmu memlih jalan pulang
tanpa jejak atau tetesan air keringat,
dimana peluhmu datang dan pergi.

Tolong, usapkan jari-jemari kecilmu
sebentar, aku hanya tak mampu berdiri kokoh
dengan tulang-belulang yang telah merasa ringkih
namun angin tak lagi menjadi sejuknya pagi.

Sang matahari dan alam semesta

hanya mampu melihat dan menerka 
kemana waktu berlalu tanpa merasakan bosan
diantara memilih pergi dan menyambut riuhnya petang.

Menanti berlalu dan terlelapnya Sang matahari,

ku seduhkan secangkir kopi hangat nan harum
dengan sentakan suara burung-burung gereja
yang saling pergi dan meninggalkan ranting dan tiang tua.

Kini lelah dan rinduku menjadi satu
dengan hangat tetesan air kopi 
tanpa melihat lagi bayang-bayang
ku nikmati betapa indahnya senja
tanpa menyilaukan mata dan merasakan kembali
sebuah kehidupan baru...


2 Komentar Absurd

Click here for Komentar Absurd
Unknown
admin
10 February 2015 at 07:23 ×

Senja selalu datang membawa kenangan, dan pergi meninggalkan kerinduan.

Reply
avatar
26 July 2015 at 15:50 ×

senja pun mampu memilih pergi..

Reply
avatar

Apapun kicauanmu, berkicaulah... ConversionConversion EmoticonEmoticon

:)
:(
=(
^_^
:D
=D
=)D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p
:ng
:lv
Thanks for your comment