Memang, sunyi itu terasa seperti sedang ditikam belati tajam, menghimpit ruang-ruang dari paru-parumu dengan sangat erat sampai akhirnya kau tak tau caranya untuk bernafas. Ujung dadamu selalu terasa kian sesak dan sangat sesak, hingga hal yang tak kau sadari adalah matamu yang sudah berkabut . Konon, sunyi selamanya tak akan hilang, yang kerap membuatmu meradang dan selalu saja mempecundangimu dengan cara yang seperti itu.
Memang sulit jika Tuhan sudah berkeinginan, Dia tak pernah bisa sabar dan mau menunggu dan sukar bagimu untuk merasa menang. Saat kau telah berurusan dengan takdir Tuhan, dan sama sekali tak bisa ditunggu. Kau hanya dapat diam dan terduduk manis dengan senyuman kecil menerimanya. Takdir hanya dapat memberimu sebuah pesan, dimana dunia bukanlah sebuah tempat bahwa semua keinginanmu bisa terwujud.
Tuhan, sang maha pengasih lagi maha penyayang, tapi dilain sisi, Dia terbukti maha kuat. Bahkan saking kuatnya, hanya dalam hitungan detik, dia mampu membuatmu jatuh tersungkur, jatuh kedalam jurang kesedihan, mencabik-cabik sedikit-demi sedikit rongga-rongga jiwamu yang semakin lama semakin runtuh dan hancur tak bersisa.

.jpg)
4 Komentar Absurd
Click here for Komentar AbsurdKeren, bro. Dalem.
Reply:))
Replytulisannya bagus kak :))
ReplyIya, rindu memang tak selalu bersahabat dengan waktu :')
ReplyApapun kicauanmu, berkicaulah... ConversionConversion EmoticonEmoticon