Aku, Kamu dan Rindu.



Menghabiskan waktu demi waktu
disela-sela canda tawa dan dan gemuruh gembira,
menghanyutkan beban dan penat di kala senja
namun aku mengingatnya dalam secercah kata.

Tak ada yang beda dari kita

kecuali hasrat ingin bertemu,
memandangi langit dan berbincang semu
seolah-olah waktu berhenti kian berlalu.

Rindu masih merangkak pergi

diantara cerita yang selalu kita tuliskan,
entah sejauh apa kita terpisah jarak
hanya langit dan semesta yang selalu kau lihat.

Kini waktu dan senja kita dulu

hanyalah sebuah angan yang tak pernah berlalu,
mengingat dulu kita menanti dengan terburu-buru
dan akhirnya kau pergi tanpa sebuah masa lalu.



Previous
Next Post »

5 Komentar Absurd

Click here for Komentar Absurd
Taufiq
admin
2 December 2014 at 14:08 ×

hujan memang selalu membawa kerinduan. namun tenanglah kapan, selalu ada reda untuk memulai pertemuan kembali. jika mau. :)

Reply
avatar
Anonymous
admin
10 December 2014 at 11:11 ×

Singkat tapi ngena :D Gambarnya bikin inget sama novel Seribu Kerinduan.

Reply
avatar
19 December 2014 at 11:37 ×

demen sama yg rindu-rinduan dah.... puncak rindu saat tak bisa saling bertemu ya cuma Doa, doa biar bisa bertemu... hehehe

like this v^^v

Reply
avatar
Liona Rei
admin
2 February 2015 at 07:03 ×

duh, ngena bgt.
thanks for blogwalking Fikri, tulisan-tulisanmu juga menarik :)

Reply
avatar
RikaHNH
admin
3 February 2015 at 21:48 ×

Puisi-puisimu bagus juga, Fikri. :)

Reply
avatar

Apapun kicauanmu, berkicaulah... ConversionConversion EmoticonEmoticon

Thanks for your comment