Tangis dan Kehilangan

Sebuah malam masih pada sunyi
Terdengar sesekali jatuhnya air hujan,
Tak sepantasnya jika aku merayakan kehilangan
Dalam dingin rindu yang masih menggigilkanmu.

Entah dalam keadaan bagaimana seharusnya
Yang saat ini kurasakan jauh lebih perih,
Tenggelam lebih dalam hingga menyusut muram
Terbunuh tanpa ada setitik goresan luka.

Tak ada bedanya dengan sebuah penyesalan 
Terpaku pada kenyataan dan asa,
Membuatmu lebih bodoh dari 'andai'
Membuatmu tak mengenal jauh lebih baik.

Hujan masih menetes dan mengalir
Mengalahkan hati yang seakan membeku,
Entah bagaimana aku mengubah kehilangan
Sebuah gerimis menjadi tangis.

Share :

Tweet

More

Related Post

• Seorang Aku Sebuah puisi kecil yang selalu kutulis dengan secarik kertas putih tanpa tulisan penuh luka, dal
• Cerita Lama Ini bukanlah masalah waktu tentang bahagia atau pun kesedihan, melupakan sejenak beban masin
• Rindu Tak Berujung Entah berapa kata yang berputar dalam kepala Tanpa menemukan arti sepatah kalimat pun, Mungkin h
• Senja Memilih Pergi. Seakan hari tak lagi siang bayang-bayangmu memlih jalan pulang tanpa jejak atau tetesan air k
• Aku, Kamu dan Rindu. Menghabiskan waktu demi waktu disela-sela canda tawa dan dan gemuruh gembira, menghanyutkan beb
• Kepada Yang Meninggalkan Entah sudah berapa lama kau pergi tak meninggalkan sebuah pesan yang tersirat, kepada semesta