Menghabiskan waktu demi waktu disela-sela canda tawa dan dan gemuruh gembira, menghanyutkan beban dan penat di kala senja namun aku mengingatnya dalam secercah kata.
Tak ada yang beda dari kita kecuali hasrat ingin bertemu, memandangi langit dan berbincang semu seolah-olah waktu berhenti kian berlalu.
Rindu masih merangkak pergi diantara cerita yang selalu kita tuliskan, entah sejauh apa kita terpisah jarak hanya langit dan semesta yang selalu kau lihat.
Kini waktu dan senja kita dulu hanyalah sebuah angan yang tak pernah berlalu, mengingat dulu kita menanti dengan terburu-buru dan akhirnya kau pergi tanpa sebuah masa lalu.
5 Komentar Absurd
Click here for Komentar Absurdhujan memang selalu membawa kerinduan. namun tenanglah kapan, selalu ada reda untuk memulai pertemuan kembali. jika mau.
ReplySingkat tapi ngena
Gambarnya bikin inget sama novel Seribu Kerinduan.
Replydemen sama yg rindu-rinduan dah.... puncak rindu saat tak bisa saling bertemu ya cuma Doa, doa biar bisa bertemu... hehehe
Replylike this v^^v
duh, ngena bgt.
Replythanks for blogwalking Fikri, tulisan-tulisanmu juga menarik
Puisi-puisimu bagus juga, Fikri.
ReplyApapun kicauanmu, berkicaulah... ConversionConversion EmoticonEmoticon